LOVE (part 1)
Tittle :
Love
Genre
:Romace, Hurt, Friendship
Penulis
:Lany
Cats :
Junior (GOT7) Nayeon (TWICE) dll
Word : 3.220
~~~
Disebuah bangunan yang menjulang tinggi seorang yeoja tengah
berlari terburu-buru untuk membuka pintu bangunnan itu. Dia adalah Im Nayeon
yang berlari dengan semangat untuk menemui kekasihnya yaitu Lee Jinyoung.
Pegawai yang melitnya hanya melah dengan tatapan biasa seakan-akan sudah
terbiasa dengan kelakuannya.
“Oppa...”
panggilnya membuka pintu.
“Waeyo...
Nayeon-ah kau slalu datang tiba-tiba tanpa memberi tahu ku” Namja itu kesal
mmeminum kopinya.
“Ahh Wae
oppa.....kYaaa Park Jinyoung apa kau tidak senang melihatku?” Nayeon mengeluh
manja di depan Jinyoung.
“Bukan
seperti itu” jawabnya masih duduk santai di kursinya sambil membaca
dokumen-dokumen biru yang menumpuk. Nayeon pun mendekatkan wajahnya ke dokumen
yang sedang Jinyoung baca “Proposal Apa itu? T..to.tour in Jeju?” tanyanya
membaca dokumen itu.
“Yaa
singkirkan kepalamu, aku sedang memacanya” Jinyoung menyingkirkan dokumennya
dari Nayeon.
“Aiggoo...
Aku hanya membacanya” jawab Nayeon sambil memutar bola matanya dan
mengkerecutkan bibirnya. “Memangnya proposal apa itu? Kau bahkan tidak
melihatku untuk membacanya” Oceh Nayeon pada Jinyoung.
“Proposal
kerja sama 2 perusahaan” jawab Jinyoung dingin masih serius membacanya.
“Kau bicara
dengan proposal itu? Yaa aku disini kenapa tidak melihatku” Nayeon kesal
berjalan menjauhi kursi Jinyoung dan duduk di kursi tamu.
“Ishhh
Nayeon-ah bisakah kau tidak berisik?, aku sedang konsentrasi” Jinyoung menatap
Nayeon kesal.
“Waeyo...
aku berisik karna oppa mengacuhkanku” protesnya.
“Baiklah ada
apa kau menemuiku?” Jinyoung beranjak dari tempat duduknya menuju Kursi yang
Nayeon duduki.
“Aku hanya
ingin melihat Namjachiggu ku saja” Jawab Nayeon.
“Ishhh kYaa
Im Nayeon” Jinyoung kesal mendengar jawaban Nayeon.
“Waeyo...?
apa aku tidak boleh menemui namjachingguku sendiri?” Nayeon menatap Jinyoung
kesal.
“Anni..
bukan itu maksudku kau seharusnya menghubungi ku dulu jika ingin bertemu”
Jinyoung mendekatkan jarak duduk di antara mereka.
“Itu karna
aku yakin kau terlalu sibuk untuk di hubungi” Jawabnya dingin.
“Baiklah
baiklah pulang kerja nanti kita pergi
kencan” Jinyoung membelai rambut Nayeon.
“Benarkah”
Tanya Nayeon tersenyum yang langsung di jawab anggukan Jinyoung.
~~~
“Kau tahu
oppa?” Tanya Nayeon di saat mereka seang berjalan di taman.
“Tidak”
jawab Jinyoung mendengar Nayeon bertanya padanya.
“Aisshh aku
belum selesai bicara dengarkan dulu” Nayeon memukul tangan Jinyoung.
“Baiklah ada
apa?” Jinyoung pun merangkul pundak Nayeon.
“ 2 minggu
ini kau jarang sekali mengabariku dan itu membuat ku cemas” Naeun mengungkapkan
kecemasannya.
“Waeyo..?
walaupun oppa jarang bertemu denganmu, tapi oppa tetap memberimu kabar”
Jinyoung berusaha meyakinkan Nayeon.
“Tapi aku
tidak tahu oppa sedang apa saat mengabariku, kau mungkin saja sedang bersama
karyawan cantik” Jawab Nayeon sambil mengembungkan pipinya membuat Jinyoung
gemas.
“Aigo..
ternyata yeoja ku ini bisa cemburu juga ternyata, tenang saja hati oppa tetap
milikmu ingat itu baik baik” Jinyoung menggoda Nayeon dengan mencubit pipinya
lembut.
“Semua Namja
juga biasanya bicara seperti itu” Nayeon melihat Jinyoung.
“Aku tidak
seperti itu, percaya dan tetaplah disisiku” Jinyoung kembali meyakinkan Nayeon
sambil memegang kedua pipinya lembut.
~~~
Sedah hampir
satu bulan Nayeon tidak bisa bertemu dengan Jinyoung karna Jinyong harus
tinggal di pulau Jeju untuk kepentingan perusahaan dalam program baru
perusahaanya.
To :
Jinyoung Oppa
Pesan : Oppa
kapan Kau pulang? Apa masih lama? Aku sangt merindukannyu. Kenapa akhir-akhir
ini kau jarang sekali mengabari ku? Apa kau sangat sibuk di sana? Oppa jangan
lupa makan dan istirahatlah yang cukup.. Saranghae..
Nayeon Pov
Sudah hampir
satu bulan dan dia masih belum pulang, 1-2 minggu dia di sana kami masih
berkomunikasi dengan lancar. Tapi setelahnya dia jarang sekali memberi ku
kabar, biasanya dia akan meneleponku dulu sebelum tidur atau dia akan
mengirimku pesan saat dia bangun tidur di pagi hari, tapi akhir-akhir ini No
nya jarang aktif, saat aku mengirimnnya pesan masih terkirim tp tidak dia
balas, dan saat aku tlp tidak aktif. Aku berusaha berpikir positif sampai pada
akhirnya sudah 1 bulan 2 minggu dia tidak memberiku kabar aku menyusulnya ke
pulau jeju.
Aku mencari
Alamat hotel yg sekertarisnya berikan padaku Jinyoung oppa tinggal di sana.
Tapi aku mengurungkan niatku untuk menemuinya, hanya sekedar datang melihat dia
baik-baik saja lalu pergi memesan kamar untuk ku menginap beberapa hari.
Aku memesan
kamar yg tidak terlalu jauh dari Kamarnya, setelah berkemas aku berpikir untuk
pergi keluar mencari udara segar saat malam hari.
Saat aku
membuka pintu kamar ku alangkah erkejutnya aku saat melihat Taemin oppa sedang
bersama seorang Yeoja cantik, yang membutku terkejut adalah saat Yeoja itu
mencium Jinyoung oppa di depanku, seketika itu sekujur tubuhku serasa di tusuk
beribu-ribu anak panah. Air mataku sudah tak bisa ku bendung lagi ‘apa ini yang
kau katakan perjalannan bisnis’ kataku dalam hati, aku langsung masuk kembali
ke kamarku dan mengunci pintu itu.
Nayeon End
Pov
Autor Pov
Nayeon
meutuk membali pintunya saat melihat kejadian itu, ia tak tahan dengan
pemandangan menyakitkan di hadapannya tadi. Nayeon terus menangis memukul-mukul
dadanya tak kuasa menahan sakit yang sudah terlanjur menjalar ke setiap bagian
tubuhnya.
Sudah hampir
1 minggu Nayeon menginap di hotel itu dan tidak pernah keluar dan hanya makan
makannya yang di bawakan pihak hotel. Nayeon takut jika dia keluar dia akan
kembali melihat pemandangan itu, Nayeon menghabiskan waktunya di hotel dengan
hanya menangis dan menatap kosong ke luar.
Suatu hari
Nayeon memberanikan dirinya untuk keluar hotel dan menuju pantai untuk menghiup
udara segar. Tapi saat Nayeon keluar dari pintu keluar hotel dia melihat mobil
Jinyoung, Nayeon melihat Jinyoung bersama dengan seorang Yeoja di dalamnya.
Nayeon yang menyadari itu langsung memalingkan tubuhnya agar Jinyoung tidak
melihat dirinya, air mata itu kembali menetes di pipi mulusnya.
Sesampainya
di pantai Nayeon meratapi semua yang ia lihat selama di hotel, dia menutup
matanya berusaha menahan agar air matanya tidak terjatuh lagi. Seketika itu
kenangannya bersama Jinyoung pun terputar kembali di ingatannya. Nayeon pun
akhirnya memutuskan tidak akan memberi tahu Jinyoung kalau dia sudah melihat
semuanya, dia akan menunggu Jinyoung menjelaskan semuanya dan Nayeon memilih
untuk tetap berusaha tegar walaupun seenarnya hatinya sudah sangat hancur.
Nayeon pun
akhirnya memutuskan kembali ke Seoul dan meninggalkan Jinyoung, dia datang ke
Jeju tanpa memberi tahu Jinyoung dan dia juga harus pulang tanpa
memberitahunya.
~~~
Jinyoung
sudah kembali ke Seoul, sesampainya di bandara dia tidak melihat Nayeon
menyambutnya padahal Jinyoung sudah mengirim pesan bahwa ia akan pulang hari
ini. Jiyoung pun menghubungi supir untuk menjemputnya di bandara.
Sesampainya
di rumah, Jinyoung langsung menghubungi Nayeon, tapi Nayeon tidak mengangkat
tlpnya. Hal itu membuat Jinyoung kebingungan karena biasanya Nayeon tidak
pernah tidak mengangkat tlpnya.
Keesokan
harinya Jinyoung mengirim Nayeon pesan untuk menemuinya di cafe setelah jam
kerjanya selesai.
Nayeon
datang lebih dulu dari Jinyoung.
“Kau sudah
menunggu lama?” Tanya Jinyoung yang baru saja datang pada Nayeon.
“Tidak juga”
Jawab Nayeon dengan tersenyum dingin, Jinyoung menyadari ada yg berbeda dari
sikap Nayeon.
“Kau sedang
sakit?” tanya Jinyoung memegang dahi Nayeon.
“Aku
baik-baik saja oppa” Jawabnya tersenyum sambil menurunkan tangan Jinyoung dari
dahinya.
“ekhmmm...Bagaimana
jika nanti malam kita ke sungai Han?” Tanya Jinyoung untuk memecahkan
keheninggan diantara mereka.
“Baiklah”
Jawab Nayeon singkat.
~~~
“Nayeon-ah
apa kau tidak merindukanku?” tanya nya pada Nayeon yang sedang asik dengan es
krim yg di bawakan Jinyoung.
“Untuk apa
aku merindukan orang yang sama sekali tidak pernah merindukannku” Jawab Nayeonn
dengan santainya, Jinyoung pun menatap Nayeon bingung.
“Apa
maksudmu? Aku slalu merindukanmu” Jinyoung membantah perkataan Nayeonn, tapi
Nayeon sama sekali tidak tertarik untuk menjawabnya dan tetap melihat ke sengai
Han.
“Oppa..”
kata Nayeon masih tetap melihat ke sungi han tanpan memandang Jinyoung.
“Ne” Jawab
Jinyoung sambil menatap Nayeon lekat, tp yang ditatap sama sekali tidak
berpaling dari pandangannya.
“Apa tidak
ada sesuatu yang ingin oppa katakan padaku?” Tanya Nayeon membuat Jinyoung
semakin bingung dengan Nayeon.
“Sesuatu?”
Tanya Nayeon memastikan.
“Sesuatu
yang sangat penting” Nayeon keembali membuat Jinyoung bingung.
“Tidak ada,
memangnya ada apa?” Tanya Jinyoung pada nya, Nayeon pun hanya menghela nafas
berusaha mengontrol emosinya.
“Oppa....
sebaiknya.. kita selesaikan semuanya di sini” Nayeon berusaha mengatakannya
pada Jinyoung, walaupun berat untuk Nayeon.
“Selesaikan..
apa?” Tanya Jinyoung tidak mengerti apa yang Nayeon katakan.
“aku ingin
hubungan kita selesai” Nayeon kembali melanjutkan kata-katanya, kali ini
kata-kata Nayeon berhasil membuat Jinyoung terkejut sekaligus tidak percaya
dengan apa yang Nayeon katakan.
“Kau pasti
bercanda Nayeon-ah” Jinyoung berusaha memastikan perkataan Nayeon.
“Oppa.. aku
benar-benar ingin putus” Nayeon menatap Jinyoung sendu, Jinyoung masih tidak
habis pikir dengan Nayeon.
“Tapi kenapa
Nayeon-ah? Kita sudah memulainya selama 2 tahun dan itu bukan waktu yang
sebentar, kenapa kau mudah sekali bicara seperti itu?” Jinyoung nengguncang
tubuh Nayeon berusaha menyadarkan nya.
“Aku hanya
ingin bebas dari perasaan ini oppa.. aku ingin melepaskan semua yg aku rasakan”
Nayeon menjawab semua perkataan Jinyoung.
“Wae?
Wae...?” tanya Jinyoung dengan nada membentak, tapi Nayeon sama sekali tidak
membuka mulutnya.
“Baiklah aku
akan melepaskanmu, kau tidak bahagia bersamaku kan? Kalau begitu pergilah, pergilah
dari hadapanku sekarang” Jinyoung tidak bisa menahan emosinya. Nayeon pun pergi
dengan langkah yang berat dari hadapan Jinyoung.
“Kau bahkan
tidak mengatakan maaf sekalipun...cihhh” perkataan Jinyoung membuat Nayeon
berhenti sejenak lalu melagkahkan kembali kakinya dengan air mata yang menetesi
pipinya. Jinyoung hanya bisa terdiam meratapi kekesalanya.
~~~
Sudah satu
minggu setelah mereka berpisah, tapi Jinyoung tetap bisa pergi ke kantornya,
walaupun sebenarnya dia belum sepenuhnya bangkit dari semua kejaian itu,
Jinyoung sering lupa bahwa dirinya dan Nayeon sudah berakhir dan sering hampir
menelepon Nayeon dan pada akhirnya dia sadar bahwa hubungan mereka sudah
berakhir. Sementara itu Nayeon juga menjalani hari-harinya seperti biasa
walaupun hatinya masih belum pulih sepenuhnya.
Jinyoung
sering sembunyi-sembunyi mendatagi rumah Nayeon dan melihat Nayeon dari dalam
mobilnya. Jinyoung masih belum bisa mengerti kenapa Nayeon bisa dengan mudah
memutuskannya.
Saat
Jinyoung sedang membaca laporan perusahaan di kantornya sekertarisnya membawa
laporan baru dan bertanya pada Jinyoung.
“Maaf pak
ini laporan terbaru dari pogram kita di jeju” Sekertasis itu memberikan map
nya.
“Apa yang
terjadi?” Tanya Jinyoung
“Sepertinya
Anda harus kembali ke sana untuk mengurus beberapa hal” Sekertaris mnjawab
pertanyaan Jinyoung.
“Suruh
asisten ku saja yang pergi, aku tidak mau pergi lagi” titah Jinyoung.
“Maaf pak
saya lupa memberitahu anda saat anda sedang berada di pulai jeju” Sekertaris
teringat sesuatu.
“Tentang
apa?” Tanya Jinyoung.
“Nona Nayeon
saat itu meminta alamat hotel dimana anda menginap di jeju” Jinyoung terkejut
saat mendengar perkataan Sekertarisnya itu.
“Mwo?” tanya
Jinyoung serius.
TBC